Apa Itu Stevia? Aman atau Berbahayakah?
Pernahkah kamu mendengar kata “stevia”? Tahukah kamu apa itu sebenarnya?
Jika belum tahu, maka kamu harus membaca artikel ini. Terutama bagi kamu yang suka makan makanan manis tapi takut gemuk atau obesitas. Atau bagi kamu penderita diabetes. Stevia bisa menjadi solusi terbaik buat kamu saat ini.
Bagi kamu yang sudah mengkonsumsi zat ini, ada bebera hal yang ahrus kamu ketahui. Apa itu? Kamu akan temukan jawabannya melalui postingan di bawah ini!
Apa itu Stevia?
Stevia adalah sejenis zat yang biasanya digunakan untuk membuat makanan. Fungsinya sama dengan gula, yaitu memberi rasa manis pada makanan yang kita buat. Bedanya, stevia tidak mengandung kalori sama sekali.
Walaupun masih baru bagi kamu, tetapi ternyata stevia sudah digunakan oleh masyarakat Italia sejak tahun 1800-an. Mereka mengunakan tanaman yang mengandung stevia dan berfungsi sebagai bumbu masak pemberi rasa manis.
Saat ini, tanaman yang mengandung stevia sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saat ini, stevia digunakan sebagai zat pemanis pengganti gula yang tinggi kalori dan sudah dijual bebas di pasaran.
Stevia bisa menjadi solusi buat kamu yang ingin menurunkan berat badan, tetapi tidak bisa menghindarkan diri dari mengkonsumsi makanan manis atau bagi kamu penderita diabetes.
Apakah stevia ini efektif untuk fungsi diatas? Kamu akan temukan jabawannya pada penjelasan di bawah ini.
Apakah Stevia Efektif Sebagai Pengganti Gula Konvensional?
Seperti yang dijelaskan diatas, stevia didapat dengan mengesktrak tanaman stevia. Dari tanaman ini, akan didapatkan senyawa steviol glikosida dengan kemurnian yang tinggi yang kemudian digunakan sebagai pemanis makanan.
Menurut badan obat dan makanan Amerika Serikat, steviol glikosida aman untuk dikonsumsi bersama makanan.
Stevia yang tidak mengandung kalori ini ternyata 200 kali lebih manis dibandingkan gula konvensional pada konsentrasi yang sama. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stevia juga memberika manfaat ekstra bagi kesehatan tubuh.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublish pada The Hournal of Medical Food tahun 2017 mengatakan bahwa stevia memiliki potensi untuk menyembuhkan penyakit pada sistem endokrin manusia seperti obesitas, diabetes dan hipertensi.
Walaupun penelitian lanjutan terhadap kesimpulan diatas harus dilakukan lagi, tetapi ini merupakan tanda positif bahwa stevia memiliki manfaat bagi tubuh.
Secara teori, memang kita bisa berkesimpulan bahwa stevia bisa mencegah obesitas karena pemanis ini tidak mengandung kalori. Jika tidak ada kalori, maka pemanis ini tidak diproses di dalam tubuh, melainkan hanya sebagai pemberi rasa manis saja pada makanan.
Namun, tentunya kita butuh fakta berupa hasil penelitian yang akuran yang dapat membuktikan teori tersebut.
Sebuah studi (2010, The Journal Appetite) juga menunjukan bahwa stevia tidak mempengaruhi/mengubah pola makan seseorang dan tidak membahayakan sistem metabolisme tubuh.
Stevia juga tidak membuat seseorang makan lebih banyak dari biasanya dan mengkonsumsi makanan yang mengandung stevia dapat menurunkan kadar insulin didalam tubuh dibandingkan jika makanan tersebut mengandung gula konvensional atau gula pengganti lain seperti aspartam.
Penelitian mengani baik buruknya stevia sebagai pemanis penganti gula memang masih terus dilakukan. Kita tungu saja hasil penelitian selanjutnya.
Apakah Stevia Aman Dikonsumsi?
Seperti yang disebutkan oleh badan obat dan makanan Amerika Serikat bahwa stevia aman untuk dikonsumsi.
Namun, yang dimaksud dengan stevia disini adalah senyawa steviol glikosida hasil ektraksi tanaman stevia. Mengkonsumsi daun tanaman stevia sebagai bahan masakan tidak dijamin keamanannya oleh badan obat dan makanan Amerika.
Hal ini disebabkan karena adanya beberapa masalah kesehatan terkain dengan tanaman stevia yaitu:
1) Stevia mungkin dapat menurunkan tekanan darah (hipotensi) orang yang mengkonsumsinya karena tidak ada kalori/gula yang masuk ke dalam tubuh.
2) Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stevia bisa menyebabkan terjadinya mutasi genetik pada sel tubuh yang berujung pada kanker.
Oleh karena itu, banyak ahli menyarankan kita harus berhati-hati terhadap dampat dari stevia sebagai pemanis penganti gula sebelum menggunakannya.
Ada baiknya, kita tunggu dulu hasil penelitian selanjutnya keamanan stevia untuk dikonsumsi.
Nah, itulah sedikit informasi yang bisa saya bagikan kepada kamu. Semoga, menambah wawasan dan pengetahuan kamu ya! Jadilah masyarakat Indonesia yang cerdas dengan mencari hal-hal baik di internet. Salah satunya adalah dengan mengunjungi blog ini.
Sampai jumpa lagi di artikel sains lainnya!
Jika belum tahu, maka kamu harus membaca artikel ini. Terutama bagi kamu yang suka makan makanan manis tapi takut gemuk atau obesitas. Atau bagi kamu penderita diabetes. Stevia bisa menjadi solusi terbaik buat kamu saat ini.
Bagi kamu yang sudah mengkonsumsi zat ini, ada bebera hal yang ahrus kamu ketahui. Apa itu? Kamu akan temukan jawabannya melalui postingan di bawah ini!
Apa itu Stevia?
Stevia adalah sejenis zat yang biasanya digunakan untuk membuat makanan. Fungsinya sama dengan gula, yaitu memberi rasa manis pada makanan yang kita buat. Bedanya, stevia tidak mengandung kalori sama sekali.
Walaupun masih baru bagi kamu, tetapi ternyata stevia sudah digunakan oleh masyarakat Italia sejak tahun 1800-an. Mereka mengunakan tanaman yang mengandung stevia dan berfungsi sebagai bumbu masak pemberi rasa manis.
Stevia, pemanis pengganti yang didapatkan dari tanaman stevia ini tidak memiliki kalori sama sekali. |
Stevia bisa menjadi solusi buat kamu yang ingin menurunkan berat badan, tetapi tidak bisa menghindarkan diri dari mengkonsumsi makanan manis atau bagi kamu penderita diabetes.
Apakah stevia ini efektif untuk fungsi diatas? Kamu akan temukan jabawannya pada penjelasan di bawah ini.
Apakah Stevia Efektif Sebagai Pengganti Gula Konvensional?
Seperti yang dijelaskan diatas, stevia didapat dengan mengesktrak tanaman stevia. Dari tanaman ini, akan didapatkan senyawa steviol glikosida dengan kemurnian yang tinggi yang kemudian digunakan sebagai pemanis makanan.
Menurut badan obat dan makanan Amerika Serikat, steviol glikosida aman untuk dikonsumsi bersama makanan.
Stevia yang tidak mengandung kalori ini ternyata 200 kali lebih manis dibandingkan gula konvensional pada konsentrasi yang sama. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stevia juga memberika manfaat ekstra bagi kesehatan tubuh.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublish pada The Hournal of Medical Food tahun 2017 mengatakan bahwa stevia memiliki potensi untuk menyembuhkan penyakit pada sistem endokrin manusia seperti obesitas, diabetes dan hipertensi.
Walaupun penelitian lanjutan terhadap kesimpulan diatas harus dilakukan lagi, tetapi ini merupakan tanda positif bahwa stevia memiliki manfaat bagi tubuh.
Secara teori, memang kita bisa berkesimpulan bahwa stevia bisa mencegah obesitas karena pemanis ini tidak mengandung kalori. Jika tidak ada kalori, maka pemanis ini tidak diproses di dalam tubuh, melainkan hanya sebagai pemberi rasa manis saja pada makanan.
Namun, tentunya kita butuh fakta berupa hasil penelitian yang akuran yang dapat membuktikan teori tersebut.
Sebuah studi (2010, The Journal Appetite) juga menunjukan bahwa stevia tidak mempengaruhi/mengubah pola makan seseorang dan tidak membahayakan sistem metabolisme tubuh.
Stevia juga tidak membuat seseorang makan lebih banyak dari biasanya dan mengkonsumsi makanan yang mengandung stevia dapat menurunkan kadar insulin didalam tubuh dibandingkan jika makanan tersebut mengandung gula konvensional atau gula pengganti lain seperti aspartam.
Penelitian mengani baik buruknya stevia sebagai pemanis penganti gula memang masih terus dilakukan. Kita tungu saja hasil penelitian selanjutnya.
Apakah Stevia Aman Dikonsumsi?
Seperti yang disebutkan oleh badan obat dan makanan Amerika Serikat bahwa stevia aman untuk dikonsumsi.
Namun, yang dimaksud dengan stevia disini adalah senyawa steviol glikosida hasil ektraksi tanaman stevia. Mengkonsumsi daun tanaman stevia sebagai bahan masakan tidak dijamin keamanannya oleh badan obat dan makanan Amerika.
Hal ini disebabkan karena adanya beberapa masalah kesehatan terkain dengan tanaman stevia yaitu:
1) Stevia mungkin dapat menurunkan tekanan darah (hipotensi) orang yang mengkonsumsinya karena tidak ada kalori/gula yang masuk ke dalam tubuh.
2) Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa stevia bisa menyebabkan terjadinya mutasi genetik pada sel tubuh yang berujung pada kanker.
Oleh karena itu, banyak ahli menyarankan kita harus berhati-hati terhadap dampat dari stevia sebagai pemanis penganti gula sebelum menggunakannya.
Ada baiknya, kita tunggu dulu hasil penelitian selanjutnya keamanan stevia untuk dikonsumsi.
Nah, itulah sedikit informasi yang bisa saya bagikan kepada kamu. Semoga, menambah wawasan dan pengetahuan kamu ya! Jadilah masyarakat Indonesia yang cerdas dengan mencari hal-hal baik di internet. Salah satunya adalah dengan mengunjungi blog ini.
Sampai jumpa lagi di artikel sains lainnya!
0 Response to "Apa Itu Stevia? Aman atau Berbahayakah?"
Post a Comment